MAKALAH
Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Salah
Satu Tugas Mata Kuliah Komunikasi Pemasaran Program Studi
Ilmu Komunikasi Semester 5
Disusun Oleh :
|
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
STISIP WIDYAPURI MANDIRI SUKABUMI
2010
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, yang telah
menganugerahkan ilmu, rahmat, dan cahaya keIslaman-Nya pada kita semua. Yang
selalu memberikan yang terbaik bagi ummat-Nya, selalu terpatri dalam qalbu tiap
mukmin, insyaAllah. Syukur pada Allah, karena-Nya penulis mampu menyelesaikan
karya ini. Shalawat serta salam senantiasa kita curah limpahkan pada junjungan
alam, pembawa risalah, pejuang sejati, pemimpin yang suci, manusia termulia
sejagat raya, Rasulullah saw.
Dunia ekonomi tak terlepas dari
dunia perdagangan dan transaksi jual beli. Pada prosesnya, tentu terdiri dari
beberapa elemen yang diantaranya adalah produsen, konsumen, produk, dan
distributor.
Menjadi sebuah kompetisi bagi
para pedagang untuk merebut hati para konsumen. Banyak hal yang akan
mempengaruhi seberapa banyak barang yang laris terjual. Diantaranya adalah
kualitas produk, harga produk, dan cara pedagang dalam melayani konsumen. Hal
ini yang akan membangun persepsi konsumen. Persepsi konsumen yang akan
menggerakkan atau menarik minat konsumen dalam mengkonsumsi atau membeli sebuah
barang.
Makalah ini mengupas mengenai
seputar; Pengertian Persepsi, Pengertian Konsumen, Membangun Persepsi
Konsumen, dan Faktor – Faktor Yang Menentukan
Adanya Motif Membeli Produk dan Tipe – tipe Keputusan
Konsumen..
Terlepas dari semua itu,
penulis sampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada ;
1. Orang tua dan keluarga, yang selalu
menjadi obor penghangat jiwa, motivator tiada henti dalam menggapai kesuksesan
;
2.
Bapak
Zulfikar Ali Hakim, S.P, selaku dosen mata kuliah Komunikasi Pemasaran yang telah memberikan pengetahuan, baik
itu yang bersifat teoritis maupun empiris yang menjadi lilin kecil dalam
penyusunan makalah ini ;
3.
Para
cendikia yang menuangkan ide dan pikirannya ke dalam sebuah buku yang menjadi
pencerahan bagi tiap insan ;
4.
dan
tiap insan yang selalu di sampingku, yang tak bisa kusebutkan satu persatu,
namun selalu ada dalam hatiku.
Harapan penulis, semoga karya
kecil ini membawa cahaya kecil yang mampu mengubah hidup yang besar, khususnya
bagi penulis sendiri yang tengah menempuh pendidikan di bidang yang berhubungan
dengan Komunikasi dan umumnya bagi semua pembaca.
Tak ada gading yang tak
retak, walau pun kesungguhan untuk menjadikan karya ini sempurna telah
dijalani, namun sebagai manusia yang dho’if tentu banyak kekurangan dan
kekeliruan yang terdapat dalam karya ini. Maka dari itu, saran dan motivasi
dari semua pihak sangat penulis harapkan, guna mengevaluasi dan memperbaiki
karya ini untuk menjadi lebih baik lagi di karya-karya berikutnya. InsyaAllah.
Sukabumi, November 2010 M
Sri lestari
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan Penulisan
1.4
Ruang Lingkup Penulisan
1.5
Metode Penulisan
1.6
Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
PERSEPSI KONSUMEN
2.1 Definisi Persepsi
2.2
Definisi Konsumen
2.3
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
2.4
Faktor – Faktor
Yang Menentukan Adanya Motif Membeli Produk dan Tipe – tipe Keputusan Konsumen
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Penutup
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar
Belakang
Dunia
ekonomi tak terlepas dari dunia perdagangan dan transaksi jual beli. Pada
prosesnya, tentu terdiri dari beberapa elemen yang diantaranya adalah produsen,
konsumen, produk, dan distributor.
Menjadi
sebuah kompetisi bagi para pedagang untuk merebut hati para konsumen. Banyak
hal yang akan mempengaruhi seberapa banyak barang yang laris terjual.
Diantaranya adalah kualitas produk, harga produk, dan cara pedagang dalam
melayani konsumen. Hal ini yang akan membangun persepsi konsumen. Persepsi
konsumen yang akan menggerakkan atau menarik minat konsumen dalam mengkonsumsi
atau membeli sebuah barang.
Penting
kiranya, sebagai insane komunikasi untuk mempelajari bagaimana cara menarik
minat komunikator yang pada posisi ini diduduki oleh konsumen. Salah satu cara
agar terbangun sebuah komunikasi efektif adalah dengan membangun persepsi
positif di mata konsumen.
Maka dari
itu, penulis mencari informasi dan menyusun makalah mengenai persepsi konsumen.
Hal ini pun merupakan salah satu upaya pemenuhan tugas mata kuliah Komunikasi Pemasaran Promotion
Mix.
1.2Rumusan Masalah
Agar
penulisan makalah ini tersusun secara sistematis dan terarah, maka rumusan
masalah yang perlu untuk dibahas adalah sebagai berikut :
1.2.1
Apa yang dimaksud dengan Persepsi ?
1.2.2
Apa yang dimaksud dengan Konsumen ?
1.2.3
Hal apa saja yang dapat membangun persepsi konsumen?
1.2.4
Apa Faktor – Faktor Yang Menentukan
Adanya Motif Membeli Produk dan Tipe – tipe Keputusan
Konsumen?
1.3Tujuan Penulisan
Semua
aktifitas yang dilakukan tentunya harus mempunyai tujuan yang jelas, sehingga
diharapkan akan memperoleh hasil yang maksimal dan tentu saja dalam proses di
dalamnya pun membutuhkan langkah-langkah konkret yang sistematis. Adapun tujuan
penulisan makalah ini secara detail adalah sebagai berikut :
1.3.1
Mengetahui pengertian Persepsi.
1.3.2
Mengetahui pengertian Konsumen.
1.3.3
Mengetahui hal apa saja yang dapat membangun persepsi konsumen.
1.3.4
Mengetahui pengertian apa manfaat dari persepsi konsumen dalam meningkatkan
kualitas pembelian.
1.4Ruang
Lingkup Penulisan
Ruang
lingkup karya ini tak terlepas dari rumusan masalah dan tujuan penulisan
makalah ini. Adapun ruang lingkup penulisan yang akan di bahas adalah seputar;
Pengertian Persepsi, Pengertian Konsumen, Membangun Persepsi
Konsumen, dan Faktor – Faktor Yang Menentukan
Adanya Motif Membeli Produk dan Tipe – tipe Keputusan
Konsumen.
1.5 Metode Penulisan
Dalam
penyusunan makalah ini, penulis menggunakan metode studi pustaka dan analisis
kegiatan organisasi berdasarkan pengalaman sendiri dan orang lain. Metode pustaka,
yang di mana dalam proses penyusunannya, tak terlepas dari berbagai buku
literature yang bisa dipertanggungjawabkan serta rujukan lain berupa
artikel-artikel dari internet. Walau begitu, penulis pun selektif dalam memilih
buku yang lebih mengarah dan berbobot sebagai penunjang tersusunnya makalah
ini.
1.5Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut ;
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.7
Latar Belakang
1.8
Rumusan Masalah
1.9
Tujuan Penulisan
1.10
Ruang Lingkup Penulisan
1.11
Metode Penulisan
1.12
Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
PERSEPSI KONSUMEN
2.5 Definisi Persepsi
2.6
Definisi Konsumen
2.7
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
2.8
Faktor – Faktor
Yang Menentukan Adanya Motif Membeli Produk dan Tipe – tipe Keputusan Konsumen
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Penutup
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
PERSEPSI
KONSUMEN
2.1Definisi Persepsi
Persepsi, menurut Rakhmat Jalaludin (1998: 51), adalah pengalaman tentang objek, peristiwa,
atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafslrkan pesan.
Menurut Ruch (1967: 300), persepsi adalah suatu proses tentang
petunjukpetunjuk inderawi (sensory) dan pengalaman masa lampau yang
relevan diorganisasikan untuk memberikan kepada kita gambaran yang terstruktur
dan bermakna pada suatu situasi tertentu. Senada dengan hal tersebut Atkinson
dan Hilgard (1991: 201) mengemukakan bahwa persepsi adalah proses
dimana kita menafsirkan dan mengorganisasikan pola stimulus dalam lingkungan.
Gibson dan Donely (1994: 53) menjelaskan bahwa persepsi
adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu.
Dikarenakan persepsi bertautan dengan cara
mendapatkan pengetahuan khusus tentang kejadian pada saat tertentu, maka
persepsi terjadi kapan saja stimulus menggerakkan indera. Dalam hal ini
persepsi diartikan sebagai proses mengetahui atau mengenali obyek dan kejadian
obyektif dengan bantuan indera (Chaplin, 1989: 358).
Sebagai cara pandang, persepsi timbul karena adanya
respon terhadap stimulus. Stimulus yang diterima seseorang sangat komplek,
stimulus masuk ke dalam otak, kernudian diartikan, ditafsirkan serta diberi
makna melalui proses yang rumit baru
kemudian dihasilkan persepsi (Atkinson dan Hilgard,
1991 : 209). Dalam hal ini, persepsi mencakup penerimaan stimulus (inputs), pengorganisasian stimulus dan penerjemahan atau
penafsiran stimulus yang telah diorganisasi dengan cara yang dapat mempengaruhi
perilaku dan membentuk sikap, sehingga orang dapat cenderung menafsirkan
perilaku orang lain sesuai dengan keadaannya sendiri (Gibson, 1986: 54).
Persepsi adalah interpretasi proses dimana
konsumen memahami lingkungan mereka sendiri. Banyak orang percaya bahwa
persepsi adalah pasif atau sebaliknya yang kita lihat dan mendengar apa yang
diluar sana
sangat objektif.
Namun, pada kenyataannya orang benar-benar
aktif mempersepsikan stimuli dan objek di sekitar lingkungan mereka. Kastemer
melihat apa yangmereka harapkan untuk melihat dan apa yang mereka harapkan
untuk melihat tergantung pada kepercayaan umum dan stereotip. Dan karena setiap
kelompok (segmen) dan individu memiliki kepercayaan umum dan stereotype yang
berbeda-beda sehingga menimbulkan persepsi terhadap suatu lingkungan pemasaran
juga menjadi beragam. Oleh karena itu, marketer harus menyadari perbedaan
tersebut agar dapat menyesuaikan stimuli pemasaran (yakni iklan, kemasan, harga
dll) dengan persepsi mereka sehingga sesuai dengan segmen yang
2.2Definisi Konsumen
Menurut
pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK, “Konsumen adalah setiap orang pemakai barang
dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri
sendiri, keluarga,, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan.”
Anda tentu
memahami bahwa tidak semua barang setelah melalui proses produksi akan langsung
sampai ke tangan pengguna. Terjadi beberapa kali pengalihan agar suatu barang
dapat tiba di tangan konsumen. Biasanya jalur yang dilalui oleh suatu barang
adalah:
Produsen –
Distributor – Agen – Pengecer – Pengguna
Lebih lanjut,
di ilmu ekonomi ada dua jenis konumen, yakni konsumen antara dan konsumen
akhir. Konsumen antara adalah distributor, agen dan pengecer. Mereka membeli
barang bukan untuk dipakai, melainkan untuk diperdagangkan Sedangkan pengguna
barang adalah konsumen akhir.
Yang
dimaksud di dalam UU PK sebagai konsumen adalah konsumen akhir. Karena konsumen
akhir memperoleh barang dan/atau jasa bukan untuk dijual kembali, melainkan
untuk digunakan, baik bagi kepentingan dirinya sendiri, keluarga, orang lain
dan makhluk hidup lain.
- Menurut Hornby :
“Konsumen (consumer) adalah
seseorang yang membeli barang atau menggunakan jasa; seseorang atau suatu
perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu; sesuatu
atau seseorang yang menggunakan suatu persediaan atau sejumlah barang; setiap
orang yang menggunakan barang atau jasa”.
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Proses pembentukan persepsi dijelaskan oleh Feigi
(dalam Yusuf, 1991: 108) sebagai pemaknaan hasil pengamatan yang
diawali dengan adanya stimuli. Setelah mendapat stimuli, pada tahap selanjutnya
terjadi seleksi yang berinteraksi dengan "interpretation", begitu juga berinteraksi dengan "closure". Proses seleksi terjadi pada saat seseorang
memperoleh informasi, maka akan berlangsung proses penyeleksian pesan tentang
mana pesan yang dianggap penting dan tidak penting. Proses closure terjadi ketika hasil seleksi tersebut akan disusun
menjadi satu kesatuan yang berurutan dan bermakna, sedangkan interpretasi
berlangsung ketika yang bersangkutan memberi tafsiran atau makna terhadap
informasi tersebut secara menyeluruh. Menurut Asngari (1984: 12-13) pada fase interpretasi ini, pengalaman masa
silam atau dahulu. memegang peranan yang penting.
Faktor-faktor fungsional yang menentukan persepsi
seseorang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain
termasuk yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal (Rakhmat 1998: 55).
Selanjutnya Rakhmat menjelaskan yang menentukan persepsl bukan jenis atau
bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberi respon terhadap
stimuli. Persepsi meliputi juga kognisi (pengetahuan), yang mencakup penafsiran
objek, tanda dan orang dari sudut pengalaman yang bersangkutan (Gibson, 1986 :
54). Selaras dengan pernyataan tersebut Krech, dkk. (dalam Sri Tjahjorini
Sugiharto 2001: 19) mengemukakan bahwa persepsi seseorang ditentukan oleh dua
faktor utama, yakni pengalaman masa lalu dan faktor pribadi. Dalam penelitian
ini yang dimaksud dengan faktor pribadi adalah faktor insternal anggota
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi bisa
terletak dalam diri pembentuk persepsi, dalam diri objek atau target yang
diartikan, atau dalam konteks situasi di mana persepsi tersebut dibuat.[1]
a.Asumsi Yang Didasarkan Pada Pengalaman Masa Lalu dan Persepsi Persepsi yang
dipengaruhi oleh asumsi – asumsi yang didasarkan pada pengalaman masa lalu
dikemukakan oleh sekelompok peneliti yang berasal dari Universitas Princenton
seperti Adelbert Ames, Jr, Hadley Cantril, Edward Engels, William H. Ittelson
dan Adelbert Amer, Jr. Mereka mengemukakan konsep yang disebut dengan pandangan
transaksional (transactional view). Konsep ini pada dasarnya menjelaskan bahwa
pengamat dan dunia sekitar merupakan partisipan aktif dalam tindakan persepsi.
Para pemikir transaksional telah mengembangkan sejumlah bukti yang meyakinkan
bahwa persepsi didasarkan pada asumsi. Salah satu yang paling menonjol, yang
ditemukan oleh Adelbert Amer, Jr., disebut monocular distorted room. “Ruangan
dibangun sedemikian rupa sehingga dinding belakang berbentuk trapesium, dimana
jarak vertikal ke atas dan ke bawah pada sisi kiri dinding lebih panjang
daripada jarak vertikal ke atas dan ke bawah pada sisi kanan dinding. Dinding
belakang terletak pada suatu sudut, sehingga sisi kiri terlihat lebih jauh ke
belakang dari pada sisi kanan. Jika seorang pengamat berdiri di depan ruangan
dan mengamati melalui sebuah lubang kecil, maka ruangan akan terlihat seperti
sebuah ruangan yang benar – benar membentuk empat persegi panjang. Jika dua
orang berjalan melalui ruangan dan berdiri pada sudut belakang, maka sesuatu
yang menarik akan terjadi. Bagi si pengamat yang melihat melalui sebuah lubang,
salah satu orang yang berada di sisi kanan akan terlihat sangat besar karena
orang ini berada lebih dekat dengan si pengamat dan memenuhi keseluruhan
ruangan antara lantai dan langit – langit. Sedangkan orang yang berada di sisi
kiri akan terlihat sangat kecil karena berada jauh dari si pengamat. Ilusi ini
terjadi karena pikiran si pengamat mengasumsikan bahwa dinding belakang
parallel dengan dinding depan ruangan. Asumsi ini berdasarkan pengalaman
terdahulu yang menggunakan ruangan – ruangan lain yang mirip. Ilusi ini akan
semakin kuat apabila dua orang yang berada di sudut yang berbeda tersebut
saling bertukar tempat, maka salah satu akan terlihat lebih besar dan yang
satunya lagi terlihat lebih kecil tepat di depan mata si pengamat
”(www.Britannica.com).
2.4 Faktor – Faktor
Yang Menentukan Adanya Motif Membeli Produk dan Tipe – tipe Keputusan Konsumen
Faktor – faktor yang menentukan
adanya motif membeli produk (Kotler, 2002: 206) :
a. Harga
Suku bunga termasuk ke dalam
faktor yang menjadi motif konsumen untuk membeli produk bank. Pengertian harga
berbeda dengan produk lainnya. Semakin besar bunga yang ditawarkan merupakan
murahnya harga suatu produk sehingga akan membuat tertarik para calon nasabah.
b. Service yang ditawarkan
Pelayanan merupakan service yang di
tawarkan oleh bank kepada nasabahnya. Pelayanan yang baik akan dijadikan motif
para nasabah untuk membeli produk bank.
c. Lokasi strategis
Lokasi yang strategis dapat
dijadikan motif nasabah dalam membeli produk bank. Strategis dalam hal ini
diartikan bahwa letak atau lokasinya dapat dengan mudah dijangkau oleh nasabah
dan terletak dipusat kegiatan perekonomian.
d. Kemampuan tenaga penjual
Kepercayaan merupakan termasuk
kemampuan tenaga penjual dimana faktor ini juga merupakan motif bagi para
nasabah / konsumen dalam membeli suatu produk.
e. Periklanan
Promosi secara besar–besaran akan
menjadikan motif bagi nasabah untuk membeli produk bank.
Tipe – tipe Keputusan Konsumen
Ada dua macam tipe keputusan
produk maupun jasa yang dibuat oleh konsumen, yaitu :
1. Konsumen harus mengambil
keputusan – keputusan tentang tipe – tipe produk dan jasa yang diperlukan oleh
mereka.
2. Konsumen harus mengambil
keputusan tentang merek tertentu dan bagaimana cara pencapaiannya :
a. Keputusan konsumen disebut
juga assortiment decision sedangkan jenis
kedua adalah keputusan yang berkaitan dengan pasar (Market Related Decision).
b. Keputusan yang berhubungan
dengan pasar bersumber pada hubungan – hubungan keputusan – keputusan yang akan
diambil dengan produk dan merek khusus yang diperlukan untuk
mengimplementasikan sebuah strategi assortimen.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.1.1
Persepsi
adalah interpretasi proses dimana konsumen memahami lingkungan mereka sendiri.
Banyak orang percaya bahwa persepsi adalah pasif atau sebaliknya yang kita
lihat dan mendengar apa yang diluar sana sangat objektif.
3.1.2
Menurut
pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK, “Konsumen adalah setiap orang pemakai barang
dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri
sendiri, keluarga,, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan.”
3.1.3
Faktor-faktor
fungsional yang menentukan persepsi seseorang berasal dari kebutuhan,
pengalaman masa lalu dan hal-hal lain termasuk yang kita sebut sebagai
faktor-faktor personal (Rakhmat 1998: 55).
3.1.4
Faktor – faktor
yang menentukan adanya motif membeli produk (Kotler, 2002: 206) : a. Harga, b. Service yang
ditawarkan, c. Lokasi strategis, d. Kemampuan tenaga penjual, dan e. Periklanan.
3.2 Penutup
Terlepas
dari berbagai kelebihan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini, penulis
mengucapkan terimakasih yang tiada terkira kepada pihak yang telah membantu
sehingga terwujudlah karya ini.
Tak ada
gading yang tak retak, walau pun kesungguhan untuk menjadikan karya ini
sempurna telah dijalani, namun sebagai manusia yang dho’if tentu banyak
kekurangan dan kekeliruan yang terdapat dalam karya ini. Maka dari itu, saran
dan motivasi dari semua pihak sangat penulis harapkan, guna mengevaluasi dan
memperbaiki karya ini untuk menjadi lebih baik lagi di karya-karya berikutnya.
Aamiin.
Sukabumi, November 2010
Sri Lestari
NIM. 7020108013
Maaf ya, tidak disusun dengan rapi dan mengurut...
Semoga Bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar